Rabu, 31 Agustus 2022

Sejarah Logo (Lambang) Thoriqoh Tijani

Sejarah Logo (Lambang) Thoriqoh Tijani

Lambang Thariqat Tijaniyah ini diresmikan dalam pertemuan Muqaddam Tijani se-Jawa Madura yang bertempat di Pondok Pesantren Al Munawwariyah Sudimoro Bululawang, Malang pada malam selasa jam ./23.35 Wib, 3 Rajab 1410 H/29 Januari 1990 M.
Lambang thariqat tijaniyah diciptakan oleh KH Umar Baidhawi Kemalaten, sepanjang, surabaya dengan masukan-masukan dari :
KH Badri Masduqin Kraksaan Probolinggo : Tulisan As-Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani r.a dengan tulisan kufi.
H. Ahmad Fauzan Adhiman Fathullah Sidogiri,Kraton Pasuruan : Mencantumkan martabat As-Syeikh Ahmad bin Muhammad AT-Tijani r.a yaitu Al-Khatmul Muhammadiyul Ma’lum Al Quthbul Maktum dan Al Barzakhul Makhtum
KH Mukhlash Ahmad Ghazi Bladu Wetan Barnyard, Probolinggo : Masyrab/lambang Thariqat Tijaniyah tersebut dilingkari Na’lur Rasul
Hadir dalam pertemuan Muqaddam tersebut 14 Muqaddam Tijani, yaitu :
KH Umar Baidhawi, Surabaya
KH Mustafa, Surabaya
KH Mukhlas Ahmad Ghazi Fathullah, Probolinggo
KH Ma’shum Bahrawi, Probolinggo
Al Habib Ja’far Ali Bahrun , Probolinggo
KH Abdul Wahid, Kraksaan
KH Dhafiruddin, Kraksaan
KH Mashur Shaleh, Jember
KH Ahmad Fauzan Adhiman Fathullah, pasuruan
KH Hadin Mahdi, Blitar
KH Abdul Ghafur,Bondowoso
KH Nawawi, Bondowoso
KH Jamaluddin , Sumenep
KH Ridhwan Abdurrahman, blitar
Lambang Thariqah Tijaniyah sebagaimana gambar
Perinciannya sebagai berikut ;

1. Tulisan nama As-Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani r.a ditengah, berbentuk masyrab/kendi,melambangkan Masyrabul Kitmani.
Dan bahwasanya : Jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan itu (agama islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). QS Al Jin, 72:16

 2. Nama As Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani r.a menggunakan tulisan kufi, nisbat kota Kutfah di Iraq dengan isyarat menjadi kufiya yang artinya dicukupi.Melambangkan martabat terakhir para wali, yaitu Khatmul Auliya.

3. Dimulut masyrab terdapat tasydid, tanda bacaan dalam tulisan arab, berbentuk riak air, melambangkan madad  As Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani r.a yang selalu melimpah ruah.

Sebuah mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.QA Al Insan,76:6

 4. Diatas masyrab terdapat tiga tulisan : 1.Al Khatmul Muhammadiyul Ma’lum,2. Al Quthbul Maktum,3. Barzakhul Makhtum, melambangkan keagungan maratabat kewalian  As Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani r.a

5.  Sebelah kanan masrab terdapat tujuh  ujung tangkal daun melmbangkan Hadharatul Mustafidah

6.  tujuh ujung tangkal daun sebelah kiri melambangkan tujuh bacaan Shalawat Jauharatul Kamal

7. Semuanya itu dilingkari N’lur Rasul, melambangkan semua gerak langkah ikhwan tijani harus dalam lingkaran sunnah Rasulullah SAW.

Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS.Ali Imron,3:31.

8. Na’lur Rasul dihiasi tali, melambangkan ikatan,pegangan dan persatuan yang kuat.

Dan berpegangalah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai,,QS.Ali Imran 3:103.

Berkembangnya Thariqat Tijaniyah cepat sekali di Indonesia sebab :
Wiridnya yang ringan, mudah dikerjakan dan tidak menyita waktu dalam kesibukan
Peraturan yang menjadi kewajiban bagi ikhwan Tijaniyah menyejukan perasaan gersang haus bak siraman embun bagi masyarakat dibutuhkan dalam pergaulan insan sosial.
Thariqat Tijaniyah masuk ke Indonesia pada tahun 1922 M yang dibawa oleh KH Anas Abdul Jamil dari Mekah ke Jawa Barat, Cirebon buntet dan dibantu oleh saudaranya KH Abbas.Dan Pada tahun 1926 M gurunya datang ke jawa barat membawa kitab Munyatul murid yaitu Sayyid Ali bin Abdullah At Thayyib,beliau guru hadits di Madinah.
Tiga serangkai menyebarkan  Thariqat Tijaniyah dari cirebon ke tasikmalaya,garut,bogor dan sampai ke Jawa tengah,jati barang dan selempung,dukuh seti,pati.
Semoga bermanfaat 🙏🙏🙏

Previous Post
Next Post

0 komentar: